AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir —Peristiwa tewasnya Rania Dwi Putri (6), bocah tak berdosa ditemukan tewas di area perkebunan karet Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Tentunya menimbulkan kenyataan pahit bagi keluarga, sanak saudara dan masyarakat setempat.
Menanggapi kejadian ini anggota Komisi 4 DPRD OKI, Ayu Monaria mengatakan sangat prihatin dan sebagai seorang wanita yang juga memiliki anak sangat merasa sedih.
“Saya mengucapkan belasungkawa dan turut berdukacita cita yang mendalam. Mewakili seluruh ibu-ibu saya merasakan hati yang sangat hancur mendengarkan kejadian yang menimpa ananda Rania ini,” ungkapnya saat ditemui dirumah duka di Desa Menang Raya pada Senin (28/7/2025) sore.
Dengan kejadian ini. Menurut Ayu masyarakat mendapat hikmahnya dan turut menjadikan pelajaran agar orangtua dapat lebih berhati-hati dan mengawasi anak-anaknya.
“Ke depan kita bisa lebih perhatikan lagi anak-anak saat bermain diluar, kalau bisa setiap 15 menit sekali kita mengecek kondisi anak. Terus selalu pantau anak saat hendak berangkat dan pulang sekolah,”
“Karena saat ini di era yang sedang tidak baik-baik saja dikalangan remaja, kebanyakan mereka sudah terkontaminasi dengan judi online, narkoba dan menonton film porno yang ujung-ujungnya otaknya tidak dapat berfungsi dengan baik,”
“Sehingga efeknya negatif dan yang menjadi korban anak dibawah umur, karena anak kecil mudah dikendalikan dibandingkan dengan orang yang lebih dewasa,” ujarnya.
Maka dari itu. Ia menghimbau bagi para kepala sekolah se kecamatan Pedamaran meminta guru-guru memastikan keberadaan siswa yang datang dan pulang sekolah.
“Saya menghimbau guru-guru untuk memastikan supaya murid pergi dan pulang sekolah selalu terawasi, kalau ada yang mencurigakan agar diperhatikan dan orang tua saat sudah bukan lagi di jam sekolah. Maka anaknya perlu diperhatikan saat bergaul diluar rumah,”
“Saya juga menghimbau orang tua yang memiliki anak-anak SMP dan SMA yang sering keluar malam hari, sebisa mungkin dipantau dan kalau bisa paling lambat jam 9 malam sudah berada di rumah. Karena sekarang kita tahu lagi marak judi, slot, ngelem aibon dan narkotika,”
“Sebagai orang tua kita harus peduli dengan anak, kalau bisa jangan dibolehkan untuk keluar malam dan selalu memberikan edukasi kepada anak-anak supaya berkegiatan yang positif dan bermanfaat,” katanya.
Menurutnya, dengan adanya kejadian ini diharapkan kedepannya dapat dijadikan pelajaran berharga dan merubah kebiasaan anak-anak.
“Semoga saja kejadian ini menjadi pelajaran anak-anak muda tingkat SMP dan SMA yang biasanya bermain di malam hari dapat merubah kebiasaan itu dan menjadi lebih baik lagi ke depan,” ucap Ayu anggota DPRD daerah pemilihan (dapil) 8 meliputi Kecamatan Pedamaran dan Pedamaran Timur.
Selaku wakil rakyat, Ayu Monaria akan segera berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA) dan Dinas Pendidikan OKI untuk mencarikan solusi terbaik selesaikan masalah.
“Setelah ini akan segera koordinasikan terkait masalah ini, untuk menjadi acuan dan contoh di kecamatan lainnya. Saya meminta dinas terkait untuk memasifkan edukasi ke orang tua dan murid agar anak tidak mudah terpengaruh dengan orang yang tidak dikenal,”
“Saat rapat mitra nanti akan lebih kita tekankan ke instansi terkait seperti dinas PPA dan Disdik OKI,” pungkasnya.