Warga Binaan Lapas Sekayu Diajari Tata Cara Pengurusan Jenazah, Bekal yang Bermanfaat Ketika Bebas

Advertorial

AmperaBlitz.com, Musi Banyuasin — Ratusan warga binaan berkumpul di Masjid Darut Taubah Lapas Sekayu guna mendapatkan ilmu yang bisa menjadi bekal berharga kelak saat mereka kembali ke tengah masyarakat, Minggu (1/6/2025).

Di mana, sejumlah warga binaan menerima sebuah pelatihan pengurusan jenazah, dengan fokus pada tata cara mengkafani sesuai ajaran Islam.

Latihan ini bukan sekedar rutinitas, melainkan bagian dari program pelatihan rohani yang selama ini dijalankan oleh pihak lapas. Para warga binaan diajak memahami proses pemulasaran jenazah, dimulai dari memandikan hingga membungkus jenazah dengan kain kafan secara benar.

Di tengah kesunyian ruangan, setiap gerakan instruktur disimak dengan penuh perhatian. Bagi sebagian dari mereka, ini adalah pengalaman pertama mengenal langsung praktik keagamaan yang begitu penting.

Kepala Lapas Sekayu, Aris Sakuriyadi, menyampaikan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk memperkaya sisi spiritual warga binaan. Ia berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah kecil untuk perubahan besar dalam diri mereka.

“Banyak yang datang ke sini melalui masa lalu yang kelam, tapi bukan berarti masa depan mereka harus gelap juga,” ujarnya.

Pelatihan yang dilaksanakan ini menjadi salah satu bekal warga binaan agar menjadi pribadi yang lebih bermanfaat setelah bebas nanti.

“Tujuan tidak lain untuk mereka bebas nanti agar lebih bermnafaat di masyarakat saat dibutuhkan. Karena ilmu seperti ini sudah jarang kita temukan kecuali benar-benar belajar dan manfaatnya sangat banyak,”ungkapnya.

Pelatihan ini menjadi salah satu bukti bahwa penjara tidak hanya menjadi tempat otonomi, tetapi juga ruang pelatihan.

“Melalui pendekatan spiritual dan pendidikan keagamaan, Lapas Sekayu mencoba menanamkan nilai-nilai yang akan tetap tumbuh bahkan setelah para warga binaan melewati masa pidananya,” tutupnya.

MB salah satu warga binaan tampak mengikuti setiap instruksi dengan saksama. Setelah sesi selesai, ia mengungkapkan betapa berharganya pelatihan tersebut baginya.

“Dulu saya tidak tahu bagaimana cara mengurus jenazah dengan benar. Sekarang saya merasa lebih siap jika kelak harus membantu masyarakat. Ilmu ini tidak semua orang punya,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *