Selama 3 Bulan Terakhir, Manggala Agni Sudah Lakukan Patroli ke 14 Desa Rawan Karhutlah.

Advertorial

AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Kondisi cuaca panas yang cukup ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir, menjadi tanda-tanda memasuki situasi musim kemarau.

Maka dari itu untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutlah) di Bumi Bende Seguguk. Manggala Agni Daops XVII Kabupaten Ogan Komering Ilir terus melakukan patroli dilapangan.

Terhitung dalam kurun waktu tiga (3) bulan terakhir, sudah ada 14 desa rawan karhutla yang menjadi fokus patroli mandiri.

“Target sasaran di tahun 2023 ini yang akan dilakukan patroli mandiri yaitu di 42 titik yang berada di Kecamatan Tulung Selapan, Pangkalan Lampam, Pampangan, Jejawi, Pedamaran, Tanjung Lubuk, Lengkiti, Pedamaran Timur, Sungai Menang, Cempaka dan Kayuagung,” katanya saat ditemui pada Senin (29/5/2023) sore.

Poto : petugas Manggala Agni saat melakukan patroli mandiri.

Selain itu, mulai besok pihaknya akan melakukan patroli terpadu yang terdiri dari petugas gabungan seperti TNI-Polri dan BPDB OKI yang difokuskan di 5 kecamatan yaitu Mesuji Raya, Pangkalan Lampam, Cengal dan Jejawi.

mengatakan mulai hari ini bersama TNI, Polri hingga masyarakat peduli api akan melakukan patroli terpadu.

“Mulai besok kita akan melakukan kegiatan patroli terpadu di Desa Sungai Bungin, Kecamatan Pangkalan Lampam. Nantinya giat ini berlangsung selama sebulan dan ada beberapa tim yang akan turunkan secara bergantian,” jelas Edi.

Menurutnya saat ini kondisi cuaca sudah masuk musin kemarau. Meskipun ada hujan intensitasnya rendah.

Akan tetapi pihaknya berharap hujan masih akan turun dengan intensitas sedang hingga lebat.

“Saat ini sudah didirikan pondok kerja di Desa Riding yang membawahi beberapa Kecamatan seperti Pangkalan Lampam, Cengal dan Tulung Selapan,”

“Jadi kalau ada lahan terbakar petugas langsung bisa segera turun ke lapangan,” sebutnya.

Dijelaskan jika pondok kerja tersebut sengaja dibangun lantaran di sana lebih dekat, mereka juga dilengkapi berbagai peralatan untuk membantu kegiatan di lapangan.

“Sengaja pokja kita bangun di sana, karena ada beberapa pertimbangan salah satunya banyak lahan gambut dan kawasan suaka margasatwa Padang Sugihan,” tambahnya.

Edi turut mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran hutan dan lahan. Lantaran inilah yang paling efektif dalam mencegah karhutla.

“Tentunya kami semua berharap dan mudah-mudahan OKI zero karhutla,” pungkasnya.