Gubernur Sumsel Hadiri Ruwat Desa dan Peringatan Tahun Baru Islam di Air Batu

Advertorial

AmperaBlitz.com, Banyuasin — Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, menghadiri peringatan Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang dirangkaikan dengan tradisi ruwat desa atau sedekah bumi di Kelurahan Air Batu, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, Minggu (13/7/2025).

Kegiatan yang dipusatkan di Latar Angkringan Devi Susanto ini digelar secara swadaya oleh masyarakat setempat.

Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan seluruh warga Air Batu yang terus menjaga dan melestarikan warisan budaya lokal.

Menurutnya, ruwat desa bukan sekadar seremoni tradisional, melainkan bagian dari kekayaan budaya yang memperkuat nilai kebersamaan, gotong royong, dan identitas daerah.

“Kegiatan seperti ini memberi dampak sosial yang besar, salah satunya mempererat silaturahmi. Di tengah kesibukan masing-masing, momen ini menjadi saat yang tepat bagi masyarakat untuk berkumpul dan memperkuat rasa persaudaraan,” kata Herman Deru.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga eksistensi seni budaya seperti pertunjukan wayang kulit, yang menurutnya mulai tergerus oleh perkembangan zaman. Ia mendorong pemerintah daerah serta seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal.

Sebagai bentuk dukungan, Gubernur Sumsel memberikan bantuan dana sebesar Rp 10 juta untuk mendukung pelaksanaan kegiatan budaya tersebut. Ia juga turut memeriahkan acara dengan menyumbangkan sebuah lagu, diiringi gamelan tradisional, yang disambut antusias oleh warga.

Tak hanya itu, secara simbolis Gubernur juga menyerahkan santunan kepada 100 anak yatim piatu yang berasal dari wilayah sekitar Kelurahan Air Batu.

Ketua Pelaksana kegiatan, Devi Susanto, dalam laporannya menjelaskan bahwa tradisi sedekah bumi ini rutin dilaksanakan setiap tahun dengan pendanaan yang sepenuhnya berasal dari gotong royong warga. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bentuk penghormatan terhadap wasiat para leluhur yang mewajibkan pelestarian budaya.

“Ini bukan hanya tanggung jawab budaya, tapi juga bagian dari kewajiban spiritual kami sebagai umat Muslim. Mbah kami mewasiatkan agar budaya tidak ditinggalkan. Maka, ini kami jalankan bersama-sama,” ujarnya.

Devi juga menyampaikan aspirasi warga agar pemerintah memperhatikan kondisi infrastruktur jalan di wilayah tersebut. Ia berharap perbaikan jalan dapat segera dilakukan agar aktivitas masyarakat bisa berlangsung lebih aman dan nyaman.

Sebagai penutup rangkaian acara, Gubernur Sumsel bersama warga Kelurahan Air Batu mengikuti prosesi arak-arakan menuju lokasi pemecahan kendi, yang menandai selesainya prosesi ruwatan desa.

Acara turut dihadiri Wakil Bupati Banyuasin Netta Indian, S.P., para kepala OPD Provinsi Sumsel, Anggota DPRD Banyuasin M. Ari Hegar, Camat Talang Kelapa Salinan, S.Sos., M.M., serta Lurah Air Batu Wahyuni, S.Sos.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *