AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Sepanjang tahun 2022 khususnya per bulan Oktober ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kayuagung telah merujuk sebanyak 10 penderita kanker payudara ke rumah sakit di Palembang.
Direktur RSUD Kayuagung, Dr H Asri Wijayanti melalui Kepala Ruangan Instalasi Rawat Jalan Bidang Poli Bedah, Berta Ornela SKep Ners mengatakan, pasien yang dirujuk harus melakukan kemotrapi untuk mematikan sel-sel kanker.
“Ini berlaku untuk semua kanker. Karena di rumah sakit kita, saat ini belum ada alat untuk kemotrapi dan juga dokter spesialis kanker (ontologi). Alat dan dokter itu biasanya ada di rumah sakit tipe A, sedangkan rumah sakit kita ini masih tipe C,” ungkapnya pada Kamis (27/10/2022).
Ditambahkan yang dirawat di RSUD Kayuagung hanyalah yang terdapat benjolan saja atau tumor yang jinak.
Dimana kondisi seperti itu menurutnya masih bisa disembuhkan melalui operasi, sedangkan kanker kemungkinannya 50 persen banding 50 persen.
“Gaya hidup dan pola makan sehari-sehari yang buruk bisa memicu penyebab terjadinya kanker Payudara. Dan juga, kanker ini menjadi penyebab kematian kedua terhadap wanita setelah kanker paru-paru,” ujarnya.
Dikatakannya lagi, penyebab kanker payudara karena pertumbuhan abnormal pada sel-sel di jaringan payudara. Dimana kanker mempunyai yang namanya metatase atau bisa menyebar ke organ tubuh lainnya.
“Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari yang bisa memicu pertumbuhan abnormal tersebut. Misalnya, jarang olahraga, merokok atau cewek terkena asap rokok, mengkonsumsi alkohol, dan tidak pernah mengontrol kelahiran anak atau jarak kelahirannya berdekatan,” tuturnya.
Masih kata Berta, penyebab lainnya seperti obesitas, suka mengkonsumsi makanan instan atau siap saji.
Oleh karena itu jelasnya, untuk yang obesitas sebaiknya memperhatikan pola makan. Boleh dilakukan secara mandiri atau diet, dan juga bisa konsul ke ahli gizi.
“Lalu, lakukanlah olahraga seperti aerobik, jalan santai, dan latihan sepeda, karena dapat memicu ketegangan otot,” ungkapnya.
”Kemudian, kanker ini juga menjadi perhatian pihak-pihak terkait seperti dinkes, puskesmas, dan pemerintah daerah,” terangnya.
Lebih jauh, Dinkes dan juga pemerintah daerah bekerja sama mendatangi masyarakat dan melakukan sosialisasi tentang bahaya dan cara pencegahan kanker tersebut.