AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — PT Kelantan Sakti diakui sebagai role model untuk Program Penyusunan Model Rencana Kerja di bidang perkebunan secara nasional.
Hal ini dikarenakan dalam pengelolaan perkebunan sawit dianggap paling lengkap dalam proses awal pembukaan areal, proses pembibitan, proses tanam, sampai dengan proses panen yang dilakukan oleh perusahaan.
“PT Kelantan Sakti merupakan salah satu perusahaan yang mendukung pelaksanaan kegiatan Program Penyusunan Model Rencana Kerja pada perusahaan perkebunan,”
“Dimana dalam operasional PT Kelantan sakti, mulai dari proses Land Clearing (LC) sampai dengan proses harvest/panen, dijalankan dengan memenuhi seluruh regulasi terutama aturan ketenagakerjaan.
Hal ini tentu patut kita apresiasi,” ucap Rusita Danudilaga S.Kom, M.Si selaku Koordinator Perencanaan Ketenagakerjaan Mikro, Kementerian Ketenagakerjaan, saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Kebun PT Kelantan Sakti, Desa Tanjung Serang, Kecamatan Kayu Agung pada 26 Oktober 2023.
Menurutnya, program Penyusunan Model Rencana Kerja bidang perkebunan dibuat untuk dapat dijadikan acuan bagi perusahaan sektor perkebunan agar dalam pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) dan teknis kerja, dapat dilakukan sesuai dengan aspek-aspek dan aturan/regulasi yang berlaku.
“Selain itu, dalam kegiatan operasionalnya Perusahaan juga dinilai mengutamakan aspek-aspek humanis, seperti kehidupan pondok menjadi sesuatu yang unik di sektor kebun. Sehingga seluruh karyawan dapat hidup rukun dan berdampingan baik dari agama dan suku yang berbeda,” bebernya.
Sementara itu, Erwin Suprapto, HR Manager PT Kelantan Sakti menerangkan, dalam pengoperasionalan perusahaan di bidang perkebunan, PT Kelantan Sakti dianggap paling lengkap dalam proses awal pembukaan areal, proses pembibitan, proses tanam sampai dengan proses panen.
Dimana keseluruhan proses tersebut dijalankan mengacu dan patuh terhadap seluruh aspek regulasi.
“Dipilihnya PT Kelantan Sakti menjadi role model dalam Program Penyusunan Model Rencana Kerja di bidang perkebunan secara nasional tentu saja membawa kebanggaan tersendiri bagi kami. Apalagi faktor-faktor yang menjadi bagian dasar penetapan sebagai role model meliputi beragam rangkaian operasional, mulai dari pengelolaan SDM, rekruitmen, pelatihan, pengembangan karir yang dijalankan secara berkelanjutan,”
“Bahkan sampai pada kepedulian perusahaan untuk turut memberdayakan masyarakat lokal sebagai tenaga kerja dan menghormati kearifan lokal,” ujar Erwin.
Selain itu, Erwin juga mengungkapkan bahwa dari segi sosial perusahaan juga secara berkelanjutan melakukan beragam program Corporate Social Responsibility (CSR), yang disesuaikan dengan kepentingan masyarakat desa serta kemampuan perusahaan.
“Tak hanya itu, lanjutnya, dalam pengelolaan tenaga kerja di sektor perkebunan harus dilengkapi dengan prasarana pendukung, seperti perumahan yang layak, fasilitas lainnya seperti rumah ibadah, klinik kesehatan, TPA, TK terpadu, Sekolah Dasar, bus sekolah, sarana olahraga, acara keramaian dan hiburan sangat mendukung,”
“Hal ini diberikan agar para pekerja dapat bekerja dengan nyaman, sehingga produktivitas kerja yang baik dan efektif dapat tercapai,” imbuh Erwin.
Role model untuk rencana kerja bidang perkebunan tersebut dibuat sebagai acuan bagi perusahaan sektor perkebunan dalam pengelolaan SDM dan teknis kerja, meliputi kuantitas dan kualitas, penerapan aspek-aspek dan aturan/regulasi.