Panen Transaksi Rp 450 Juta, 20 Ribu Pengunjung Padati Segitiga Emas Kayuagung HUT OKI Festival

AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir – Gelaran akbar Ogan Komering Ilir festival (OKI Fest) tahun 2025 yang berlangsung selama tiga hari, 10–12 Oktober 2025 di kawasan Segitiga Emas Kayuagung, sukses besar dengan memecahkan rekor jumlah pengunjung dan transaksi.

Terhitung lebih dari 20.000 pengunjung memadati festival tahunan, mendorong transaksi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) lokal mencapai fantastis Rp 450 juta.

Dalam sambutannya, Bupati OKI H. Muchendi Mahzareki menegaskan bahwa OKI Fest adalah wadah strategis bagi pelaku UMKM lokal berkembang.

“Kegiatan ini jadi momentum penting untuk menggerakkan roda ekonomi masyarakat. Melalui pameran, bazar UMKM, dan berbagai perlombaan, terjadi perputaran ekonomi yang langsung dirasakan warga,” katanya dikonfirmasi pada Senin (13/10/2025) siang.

Menurutnya, komitmen melanjutkan kegiatan serupa di masa depan, menegaskan festival ini adalah ruang menumbuhkan kreativitas kolaborasi dan semangat kebangkitan ekonomi masyarakat.

“OKI festival membuktikan bukan sekadar ajang pameran dagang, melainkan kolaborasi berbagai sektor, tercermin beragam agenda utama yang diselenggarakan,” ungkapnya.

Selain mencatatkan total transaksi UMKM Rp 450 juta, sektor festival waralaba sendiri menyumbang transaksi sebesar Rp 70.000.000 dan memberikan edukasi peluang usaha dan investasi waralaba.

Bukan hanya itu, kegiatan job fair  memfasilitasi ribuan pencari kerja, dengan total 932 pencari kerja melamar secara langsung ke berbagai perusahaan nasional dan internasional yang berpartisipasi.

“Tak hanya ekonomi aspek edukasi dan kebudayaan juga sukses besar. Tercatat 1.353 orang mengunjungi zona literasi mencatatkan omzet penjualan buku Rp 11.459.000,”

“Lebih dari 1.000 orang terlibat dalam berbagai aktivitas komunitas dan budaya,” sambungnya.

Menutup rangkaian festival, Wakil Bupati OKI, Supriyanto mengaku apresiasi dan menegaskan dampak jangka panjang dari acara ini.

“Festival ini bukan hanya sekadar agenda tahunan, melainkan momentum untuk memperkuat ekosistem UMKM sekaligus menampilkan budaya OKI sebagai bagian dari ekonomi kreatif,” tutup Supriyanto.