Focus Group Discussion Strategi Pengawasan Gerakan Pangan Murah di Sumsel melalui Sosmed Mendukung Program Asta Cita

Advertorial

AmperaBlitz.com, Palembang — Hari ini Selasa (30/9/2025) pukul 10.00 Wib bertempat di ruang Orchid Meeting Room hotel Airish jl Sukabangun 1 no 2233 Palembang.

Digelar kegiatan focus group discussion (FGD) untuk melakukan strategi pengawasan gerakan pangan murah (GPM).

Dalam kesempatan tersebut Dinas Ketahanan Pangan, Pujiati juknis GPM 2025 menjadi acuan utama pelaksanaan stabilisasi pangan.

“Keberhasilan program ditentukan oleh koordinasi dan komitmen semua pihak. Serta tujuan utama ketersediaan, keterjangkauan, serta pengendalian inflasi pangan,” ujarnya.

Ditambahkan Perum Bulog Sumsel, Subandi memenangkan pihaknya telah melaksanakan penugasan SPHP sesuai arahan Bapanas 2025.

“Penyaluran SPHP Juli – Desember 2025 berjalan, namun masih ada pasar yang belum dipasok. Serta
Diperlukan koordinasi lintas pihak agar target penyaluran dapat tercapai sesuai jadwal,” papar dia.

Hal senada disampaikan Dinas Perdagangan Sumsel, Sri Masnun
yang berperan penting dalam GPM melalui penyediaan komoditas pokok dengan harga terjangkau, khususnya Minyakita.

“Operasi pasar dilaksanakan secara berkala untuk menjaga stabilisasi harga dan pasokan,”

“Pemanfaatan media sosial menjadi strategi utama dalam transparansi, publikasi dan pengawasan kegiatan GPM,” sebut Sri Masnun.

Menurut Dinas Pertanian Sumsel, Remond Andika pihaknya memiliki peran penting dalam pengawasan GPM melalui pengendalian stok, distribusi, dan edukasi publik.

“Sosial media menjadi alat strategis, murah, dan efektif untuk menyampaikan informasi, menerima kritik serta melakukan pemantauan partisipatif,”

“Perlu sinergi lintas sektor (Bulog, Satgas Pangan, Dinas Perdagangan, Kominfo) untuk memperkuat transparansi dan efektivitas GPM Kota Palembang,” ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut Kominfo Sumsel, Sepriandi pengawasan GPM melalui media sosial adalah strategi murah, transparan, dan partisipatif.

“Perlu adanya kolaborasi antara Kominfo, Dinas terkait, dan masyarakat untuk memaksimalkan fungsi pengawasan digital.
Kritik dan masukan masyarakat di media sosial harus dipandang sebagai bahan evaluasi positif untuk perbaikan program GPM,” sambungnya.

Sementara itu Ditreskrimsus Polda Sumsel, Kompol Ali Rojikin mengaku GPM terbukti efektif menekan harga pangan dan menjaga stabilitas inflasi di Sumsel.

“Perlu penguatan pengawasan terpadu antara aparat, Bulog, instansi terkait, dan masyarakat,” urai Kompol Ali.

Ditegaskannya, sosial media menjadi salah satu alat penting dalam pengawasan murah, cepat, dan partisipatif.

“Ditreskrimsus akan terus mengawal program GPM dari sisi hukum, pengawasan distribusi, dan penegakan aturan harga sesuai HET,” pungkasnya.

Adapun yang hadir dlm kegiatan,
Kasubdit V Kamsus Dit Intelkam Polda Sumsel AKBP Dudi Novery, SE, Satgas Pangan Dit Reskrimsus Kompol Ali Rojikin, Perwakilan 6 orang wartawan media online.

Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan Prov Sumsel, Pujiati, lalu
Dinas Kominfo, Putri Ayu, Perum Bulog, Subandi, Dinas pertanian Remond Andika, Dinas perdagangan, Sri Masnun, Perwakilan 4 UMKM dan Perwakilan perangkat 4 kecamatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *