Bertepatan HUT RI, 639 Warga Binaan Lapas Kelas IIB Kayuagung Dapat Remisi dan 45 Orang Langsung Bebas

Advertorial

AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Suasana penuh haru dan syukur menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Kayuagung pada Sabtu (17/8/2025) sore. Sewaktu digelar penyerahan remisi umum dan remisi dasawarsa bagi ratusan warga binaan pemasyarakatan (WBP) dihari ulang tahun ke-80 Republik Indonesia. 

Teruntuk di tahun 2025 ini, sebanyak 744 orang narapidana menerima remisi umum (RU) dengan rinciannya, RU | diberikan ke 693 orang, sedangkan RU II diberikan kepada 51 orang.

Dari jumlah tersebut, 45 orang dinyatakan langsung bebas dan 6 orang lainnya masih menjalani subsider denda.

Selain itu, Lapas Kayuagung juga menyerahkan remisi dasawarsa kepada 725 orang warga binaan.

Dalam sambutan Bupati OKI, Muchendi Mahzareki mengatakan apresiasi pelaksanaan pemberian remisi sebagai wujud penghargaan atas perilaku baik WBP selama menjalani masa pidana.

“Remisi ini menjadi momen penting bagi narapidana terus memperbaiki diri dan berkontribusi positif ketika kembali ke masyarakat,” ungkapnya.

Dikatakan lebih lanjut, Muchendi menjelaskan bahwa para warga binaan diharapkan agar mencari jati dirinya selama di dalam lapas sehingga ketika kembali ke masyarakat bisa menjadi panutan.

“Manfaatkan sebaik-baiknya waktu saudara-saudara disini, disinilah tempat untuk dibina, diberikan bekal agar kelak ketika kembali ke masyarakat dapat menjadi contoh yang baik, dan jadi panutan bagi masyarakat” ujarnya.

Ditambahkan oleh Kepala Lapas Kayuagung, Syaikoni bahwasanya pemberian remisi tidak hanya mengurangi masa pidana, tapi juga menjadi motivasi warga binaan berperilaku baik, menaati aturan dan aktif di program pembinaan. 

“Terimakasih bagi Pemerintah OKI yang telah membantu fasilitas pelatihan bagi para penghuni lapas untuk membantu warga binaan agar memiliki keterampilan,” 

“Kami harapkan agar kelak semua warga binaan dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan bisa mandiri ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat” ucap Syaikoni.

Dijelaskan beberapa keterampilan warga binaan antara lain, pertanian, pangkas rambut, las, menanam sayuran, beternak ayam petelur dan keterampilan lainnya.

“Kita menampilkan hasil kerajinan dan hasil kebun para warga binaan. Hal tersebut nantinya sebagai bekal mereka agar bisa mandiri ketika kembali berbaur ke tengah-tengah masyarakat,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *