AmperaBlitz.com, Palembang — Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan kembali mendapat pengakuan positif atas keberhasilan dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, secara langsung memberikan apresiasi kepada Gubernur Sumatera Selatan, Dr. H. Herman Deru, MM, atas komitmen dan kinerja yang dinilai berhasil menekan angka kejadian karhutla di wilayah tersebut.
Pujian itu disampaikan saat Menteri Hanif memimpin Apel dan Simulasi Pengendalian Karhutla Provinsi Sumsel Tahun 2025, yang digelar di Halaman Griya Agung, Palembang, Selasa (29/7/2025).
Dalam amanatnya, Menteri Hanif menyampaikan bahwa Sumsel merupakan salah satu provinsi yang menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah kasus kebakaran lahan dibandingkan sejumlah daerah rawan lainnya. Menurutnya, pencapaian ini tidak lepas dari sinergi antarlembaga serta komitmen kuat pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Gubernur Herman Deru.
“Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah preventif dan responsif yang dilakukan oleh Pemprov Sumsel. Penurunan angka karhutla menunjukkan bahwa upaya menjaga tinggi muka air gambut tetap stabil berjalan dengan baik. Perlu kita pahami, kebakaran tidak akan terjadi jika tidak ada unsur kesengajaan,” ujar Hanif.
Menteri Hanif juga menegaskan bahwa keberhasilan penanganan karhutla bukan hanya terletak pada aspek teknis, tetapi juga pada konsistensi penegakan hukum. Ia meminta aparat penegak hukum di daerah, termasuk TNI, Polri, dan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), untuk bertindak tegas terhadap pihak-pihak yang terbukti lalai atau sengaja menyebabkan kebakaran.
“KLHK siap mendukung penuh langkah penindakan hukum. Kami mendorong Pangdam II/Sriwijaya, Kapolda Sumsel, dan jajaran Forkopimda agar tidak ragu dalam mengambil tindakan tegas terhadap pelanggar, termasuk pemegang konsesi yang abai terhadap tanggung jawabnya,” tambahnya.
Apel siaga ini juga diikuti oleh jajaran pemerintah daerah, TNI/Polri, BPBD, Manggala Agni, relawan kebencanaan, dan unsur masyarakat. Kegiatan ini sekaligus menjadi bentuk kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi puncak musim kemarau yang diperkirakan terjadi pada awal Agustus 2025.
Gubernur Herman Deru, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa pencegahan karhutla merupakan bagian dari komitmen jangka panjang pemerintah provinsi dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kualitas udara di Sumsel.
“Keberhasilan ini adalah hasil kerja bersama. Kami tidak bisa berjalan sendiri. Sinergi dengan semua elemen, mulai dari masyarakat hingga aparat keamanan, sangat menentukan,” ujar Herman Deru.
Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat kabut asap sejak 17 Juni hingga 30 November 2025. Kebijakan tersebut diambil menyusul meningkatnya titik panas di beberapa kabupaten/kota di wilayah Sumsel.