AmperaBlitz.Ogan Komering Ilir — Sebanyak 160 orang masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) sebagai peserta dalam kegiatan pemberdayaan bidang pencarian dan pertolongan yang diadakan oleh Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palembang
Mereka dilatih dengan berbagai keterampilan seperti pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), evakuasi mandiri dan simulasi tata cara yang benar pemadam api yang didampingi 22 instruktur terlatih.
Dalam sambutannya Wakil Bupati OKI, Supriyanto berpesan bagi peserta yang mengikuti kegiatan, dapat mengikuti seluruh rangkaian kegiatan dengan sungguh-sungguh.
“Saya meminta 160 orang peserta mendengarkan dan memahami kegiatan secara seksama. Supaya bisa menyerap semua ilmu yang disampaikan instruktur dan nanti dapat diimplementasikan di kondisi sebenarnya,” kata Supriyanto saat berada di Dinasty Land, Kelurahan Kutaraya Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir pada Sabtu (14/6/2025) sore.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi dan menangani kecelakaan, kondisi yang membahayakan manusia dan bencana yang kerap melanda OKI.
“Seperti kita ketahui kabupaten OKI memiliki luasan wilayah yang cukup besar dan didominasi oleh perairan dan juga lahan gambut. Makanya dengan pelatihan seperti ini warga bisa sigap hadapi potensi bencana seperti karhutla, banjir dan lainnya dilingkungan mereka,” urainya.
Dalam kegiatan ini anggota Komisi V DPR RI, Ir. H. Ishak Mekki MM dari fraksi Partai Demokrat mendukung penuh kegiatan positif yang juga merupakan program sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh parlemen.
“Kami memiliki kewajiban untuk mensosialisasikan program kerja mitra kami dan Basarnas adalah salah satu mitra Komisi V DPR RI,”
“Untuk saat ini Basarnas memiliki keterbatasan personil, sehingga pemberdayaan masyarakat menjadi sangat penting untuk membantu tugas-tugasnya,” kata Ishak Mekki.
Menurutnya setiap tahun selalu ada pembekalan dan sosialisasi terkait dengan bencana alam, karena ada keterbatasan personil Basarnas.
“Maka dilakukanlah pembekalan bagaimana cara menanggulangi terutama penyelamatan bila terjadi bencana-bencana dan sebagainya,”
“Apalagi di Sumatera Selatan ada daerah pegunungan rawan longsor, banyak daerah perairan yang juga rawan bencana banjir. Khususnya di Kabupaten OKI ini rawan kebakaran hutan karena banyak area gambut,” ungkapnya.
Bukan hanya itu, pelatihan berbagai keterampilan yang telah diperoleh oleh para peserta juga bisa menjadi acuan dalam membantu bertindak saat terjadinya bencana alam.
“Jadi dengan adanya pembekalan, insyaallah dasar-dasar mengenai tata cara pencarian dan pertolongan itu didapat masyarakat yang tujuannya untuk membantu menanggulangi musibah bencana,”
“Masyarakat lebih cepat mengambil tindakan dilapangan, selanjutnya berkoordinasi dengan BPDB, camat, lurah, kades dan sebagainya. Sehingga harapan kita di OKI ini tak terjadi karhutla dan banjir,” cetusnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Palembang, Raymond Konstantin, SE mengungkapkan ada 160 orang warga masyarakat Kabupaten OKI menjadi peserta yang dilatih keterampilan seperti P3K hingga evakuasi mandiri.
“Pentingnya peran masyarakat dalam penanganan kecelakaan, kondisi membahayakan manusia dan penanggulangan bencana yang tak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat,” beber dia.
Dengan pelatihan, diharapkan akan terbentuknya kelompok masyarakat yang siap dan mampu memberikan pertolongan pertama ketika terjadi kecelakaan ataupun bencana alam.
“Kondisi membahayakan manusia dan bencana atau keadaan darurat sehingga dapat mengurangi korban jiwa,” tutupnya