AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Menindaklanjuti kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) dan penyakit menular hewan strategis (PHMS) di wilayah Provinsi Sumatera Selatan.
Dinas Perkebunan dan Peternakan Ogan Komering Ilir (Disbunnak OKI) berkoordinasi untuk melakukan deteksi secara dini penyakit itu.
Disampaikan Kepala Disbunnak OKI, Dedi Kurniawan melalui Kabid Kesehatan Hewan, Sadi Purwanto adapun gejala klinis dapat diamati yaitu pincang di kaki, lebih dibagian mulut dan kuku, serta liur yang berbusa pada mulut/hipersalivasi.
“Penyakit disebabkan infeksi virus yang menyerang hewan berkuku genap seperti sapi, kerbau, kambing, domba dan babi. Penyakit ini menular dan dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar,” katanya kepada awak media pada Minggu (12/1/2025) sore.
Menurutnya, penyakit PMK tidak menular pada manusia, tetapi dapat ditularkan melalui beberapa cara seperti kontak langsung antara hewan tertular dan hewan rentan.
“Sisa makanan atau sampah yang terkontaminasi produk hewan,
kontak tak langsung lewat manusia seperti sepatu, tangan, tenggorokan atau pakaian yang terkontaminasi
Tersebar melalui udara, angin atau daerah beriklim khusus,” ujarnya.
Selain itu, terdapat juga penyakit yang disebabkan bakteri bernama pasteurella multocida secara medis disebut septicaemia epizootica (SE) atau penyakit ngorok yang menyerang saluran pernapasan hewan ternak.
“Bakteri pada sapi dan kerbau tidak hanya sistem pernapasan, penyakit ini dapat menyerang sistem lain seperti sistem pencernaan. Dimana seluruh bagian dari tubuh ternak bisa terserang penyakit ini dan menimbulkan pendarahan seperti pada sistem pencernaan, bawah kulit, hingga saluran napas,” urainya.
Masih kata dia, gejala yang terjadi adalah bunyi pernapasan ngorok pada hewan ternak. Ada juga ternak mengalami penyakit ini tetapi serangannya akut sangat cepat. Jadi tidak ada gejala ciri yang khas.
Namun, tiba-tiba bisa jadi ternaknya mati mendadak. Gejala bunyi pernapasan ngorok dapat terjadi saat hewan ternak beraktivitas.
“Bunyi ngorok diakibatkan adanya lendir di saluran pernapasan akibat proses peradangan,” ungkapnya.
Disebutkan, bila terdapat hewan ternak terkena penyakit ngorok atau PMK pihaknya langsung melakukan pengobatan dan pencegahan.
“Kami memiliki jenis obat-obatan seperti antibiotik dan vitamin untuk ternak. Termasuk juga bagi hewan peliharaan,” jelasnya.
Mengenai obat-obatan, peternak bisa membelinya di kantor pusat kesehatan hewan (puskeswan) di 5 Kecamatan Kayuagung, Pampangan, Pedamaran Timur, Lempuing dan Mesuji Raya.
“Obat-obatan, antibiotik dan vitamin diberikan ke kelompok ternak secara gratis. Ada 5 puskeswan,” pungkasnya.