https://amperablitz.com/wp-content/uploads/2024/05/BANER-RAMADAN-MEDIA-1-scaled.jpg

Ketua DPRD Sumsel Ikuti Parade Kebaya Nasional di BKB, Peringati HKN Pertama Kalinya.

Advertorial

AmperaBlitz.com, Palembang — Peringatan Hari Kebaya Nasional Kota Palembang digelar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) pinggir Sungai Musi, Minggu (21/7/2024).

Parade kebaya nasional yang berlangsung di BKB disiarkan secara live streaming, diikuti oleh perempuan berkebaya dari 39 organisasi wanita.

Perayaan tersebut merupakan yang pertama kalinya diperingati pasca ditetapkannya tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional (HKN) oleh Presiden Joko Widodo.

Dalam giat tersebut, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Hj. R.A. Anita Noeringhati, SH., MH., turut hadir dalam perhelatan parade kebaya nusantara.

Di kesempatan yang sama, turut hadir dalam acara Pj Ketua TP PKK Sumsel, Melza Elen Setiadi didampingi Pj Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumsel Desi Edward, serta Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Sumsel Fitriana.

Melza mengatakan, parade kebaya nusantara adalah kesempatan untuk merayakan kekayaan budaya yang terus hidup dan berkembang serta memperkuat rasa cinta akan warisan budaya, sambil merayakan keindahan dan keunikan kebaya dalam balutan kain dan busana tradisional yang mempesona seperti songket, jumputan dan batik Palembang.

“Kebaya bukan sekedar busana. Kebaya adalah simbol keanggunan, keelokan, dan kebanggaan bagi setiap wanita Indonesia. Di setiap jahitannya terpatri nilai-nilai keindahan budaya nusantara yang kaya. Ketika seseorang mengenakan kebaya, ia tidak hanya memakai pakaian, tetapi juga menceritakan sebuah cerita tentang kekayaan budaya dan sejarah,” katanya.

Kebaya memiliki desain yang elegan dan sering kali dipercaya dapat menonjolkan kecantikan wanita secara alami. Dengan bahan-bahan yang dipilih dengan teliti dan hiasan yang rumit, setiap kebaya adalah karya seni yang memadukan keindahan tradisional dengan sentuhan modern.

Menurutnya, HKN adalah sebuah cara untuk melestarikan warisan budaya. Itu dapat dilakukan dengan menjadikan kebaya sebagai wadah kreativitas tanpa menghilangkan nilai pakem dari kebaya yang memiliki nilai ekonomi untuk memajukan ekonomi bangsa.

Sementara itu, Ketua DPRD Sumsel Anita Noeringhati mengatakan, perempuan merupakan kekuatan terbesar yang tak bisa dianggap sepele. Dengan adanya kemajuan zaman di mana pengaruh barat sudah mulai masuk, mengenakan kebaya nasional menandakan para perempuan Indonesia masih menghargai dan menjaga budaya Indonesia.

“Semoga dengan kebaya nasional ini akan membawa dampak bagi perempuan, dari berbagai profesi apa pun di segala bidang. Mudah-mudahan keterwakilan perempuan terpenuhi. Mari terus menggiatkan dan menggelorakan bahwa perempuan bisa mandiri dan maju,” terangnya.

Exit mobile version