Panen Raya Duku di OKI Dimulai, Februari Hingga April Puncaknya.

Duku Komering

AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Duku komering merupakan salah satu jenis buah khas Sumatera Selatan yang sangat terkenal di Indonesia.

Mendengar nama buah tersebut maka langsung akan terpikir cirinya yang manis, berkulit tipis, berbiji kecil dan daging buahnya besar.

Buah musiman tersebut tumbuh subur di wilayah Komering yang meliputi Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, dan Ogan Komering Ulu Selatan.

Sementara persebaran duku di Kabupaten Ogan Komering Ilir sendiri berada di kecamatan Sirah Pulau Padang, Pampangan dan Tanjung Lubuk.

Saat ditemui salah seorang pemilik kebun duku, di Desa Kijang Ulu Kecamatan Sirah Pulau Padang Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Habibi menyebut setelah menunggu selama 2 tahun tanpa adanya musim panen. Akhirnya para pekebun duku bisa kembali merasakan panen raya, Rabu (31/1/2024).

“Setelah menunggu, akhirnya saya kembali memanen buah duku lagi. Syukur sekali apalagi sekarang buahnya terbilang cukup banyak,” ucapnya.

Diterangkan, tanaman ini mulai menghasilkan buah sekitar umur 10 tahun. Lamanya umur tanaman hingga menghasilkan buah tidak menjadi kendala bagi masyarakat yang membudidayakan nya.

“Duku memang tanaman yang berumur panjang. Puncak musim panen duku manis tersebut sekitar tiga bulan pertama pada awal tahun yaitu mulai Februari sampai April,” sebutnya.

Diceritakan Habibi, sejak beberapa tahun belakangan ini produksi duku berkurang akibat cuaca ekstrem.

“Tapi alhamdulillah untuk tahun ini sudah cukup banyak dibanding 2 tahun ke belakang. Pohon duku itu akan menghasilkan banyak buah jika cuaca panas,” bebernya.

Dirinya menuturkan dalam satu pohon bisa menghasilkan 15 – 25 peti duku, dengan harga jual Rp 190.000 satu peti dan berisi 15 kilogram.

“Kalau awal musim panen memang harga duku naik lagi tinggi Rp 190.000 per peti. Lantaran stok masih sedikit dipasaran dan permintaan pembeli masih banyak,” jelas dia.

Saat ditanya mengenai penjualan, Habibi biasa menjual ke langsung ke pengepul di Kecamatan Sp Padang. Selanjutnya akan dibawa ke pulau Jawa untuk dipasarkan.

“Kalau di pulau Jawa sendiri pasar kita ada di Jogjakarta dan Jakarta dengan harga jual Rp 240.000 – Rp 220.000 per petinya,” tuturnya.

Menurutnya selama musim panen raya ini, diprediksi akan mampu memperoleh sekitar 1.200 peti yang dipanen dari 150 batang duku di kebun miliknya.

“Kalau keuntungan setiap 400 peti duku atau satu mobil biasanya Rp 5 juta. Jadi kalo bisa 3 panen, maka hasil keuntungan bersih mencapai Rp 15 juta,”

“Karena kan harus membayar 35 orang pekerja yang terdiri dari pemanjat, pengemas, dan pengangkut buah duku,” tukasnya.