Selama Bulan Agustus Tercatat 6 Kali Peristiwa Kebakaran di Pinggir Jalan Tol Wilayah OKI.

Advertorial

AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Selama kurun waktu bulan Agustus 2023 ini, setidaknya ada 6 kali peristiwa kebakaran terjadi di pinggir Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Dikatakan Kepala Manggala Agni Daops XVII OKI, Edi Satriawan membenarkan terjadinya kebakaran di tol ruas Palembang-Kayuagung yang semuanya terjadi di lahan mineral. 

“Maka saat terjadi kebakaran kita berusaha keras untuk cepat-cepat memadamkan api karena asap akan menggangu kelancaran pengendara dan tentu membahayakan,” katanya pada Kamis (24/8/2023) sore.

Menurutnya jika terus menerus mengalami kebakaran dan menghasilkan kepulan asap tebal ditakutkan terjadi kemacetan dalam tol sampai terjadi hal yang tidak diinginkan. 

“Diharapkan kepada pengendara tol saat terjadinya kebakaran untuk mengurangi kecepatan dan lebih berhati-hati dalam berkendara,” ucapnya. 

Sementara itu, dalam keputusan akan dinaikkannya status karhutlah dari status siaga menjadi tanggap darurat pihaknya akan meningkatkan integritas dengan melibatkan masyarakat.

“Kita akan menambah posko patroli terpadu, menambah jumlah personil dalam giat patroli mandiri,” ujarnya. 

Saat ditanya mengenai kendala di Lapangan, ia menjawab kendala utamanya yaitu kesulitan sumber air. 

“Yang jelas saat ini kita kesulitan mendapatkan sumber air, jika ada sumber air biasanya baru digunakan beberapa menit untuk menyiram lahan, airnya sudah habis,” ungkapnya. 

Edi menjelaskan beberapa upaya sudah dilakukan pihaknya dalam menghadapi karhutlah yaitu upaya pencegahan, dengan melaksanakan patroli rutin dengan memanfaatkan pondok kerja yang salah satunya berada di desa Riding dalam mengcover kasus di kecamatan terdekat. 

“Selanjutnya, kegiatan patroli mandiri yang terhitung sudah dilakukan sebanyak 32 kali selama tahun ini,”

“Adapun durasi dalam sekali melaksanakan patroli mandiri yaitu selama 5 hari,” terangnya. 

Masih kata Edi, aksi lainnya yaitu mengadakan patroli terpadu dengan melibatkan berbagai stake golder seperti TNI, Polri, dan masyarakat dengan mendirikan 4 posko patroli terpadu. 

“Kami akui jika jumlah personil ini terbatas, sementara kerawanan karhutlah terus meningkat sehingga peran masyarakat juga kami harapkan,”

Disebutkan personil saat ini ada 30 personil yang melaksanakan pemadaman, dengan wilayah khusus rawan karhutlah di daerah Pangkalan Lampam. 

“Sejauh ini daerah rawan yaitu di Pangkalan Lampam, lalu ada Pampangan, Tulung Selapan, Cengal, dan daerah Perigi Kecamatan Kayuagung,” pungkasnya.