AmperaBlitz.com, Ogan Komering Ilir — Masyarakat yang menetap di Desa Mulya Jaya (C2), Kecamatan Mesuji Raya, Kabupaten Ogan Komering Ilir harus berjuang keras saat hendak membawa hasil kebun dan pergi kesekolahan melewati jalan penghubung antar desa.
Hal ini menyusul kerap terjadinya kerusakan akses jalan penghubung dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
Selain mengalami kerusakan berat, kontur jalannya berlumpur dan banyak terdapat lubang.
Dalam sebuah postingan yang viral di media sosial. Memperlihatkan puluhan anak-anak yang tengah memakai pakaian sekolah terjatuh saat melewati jalan tersebut.
“Yang mampu membantu (sembari terdengar suara-suara dari para siswa yang tengah melewati jalan yang licin dan berlumpur). Mereka bahagia,” ujar pria yang merekam video tersebut.
Saat dikonfirmasi melalui telepon Rabu (7/12/2022) sore. Kades Mulya Jaya, Amroni membenarkan jika jalan rusak dan berlumpur tersebut merupakan jalan penghubung ke beberapa desa.
“Memang benar kondisi jalan penghubung di Desa kami keadaannya rusak parah dan memprihatinkan sekali,” ujarnya.
Dirinya juga menceritakan bahwa anak sekolah yang ada dalam video tersebut. Berasal dari Desa Mekar Wangi (C4) Kecamatan Mesuji hendak bersekolah di SMP Negeri 2 Desa Mulya Jaya.
“Banyak, sekitar seratus penduduk luar desa yang bersekolah disini. Mereka terpaksa melewati jalan ini (status jalan kabupaten OKI), karena merupakan jalan akses satu-satunya,” sambungnya.
Menurutnya keadaan jalan rusak itu kurang lebih 6 kilometer. Dan yang kondisinya memprihatinkan sepanjang 2 kilometer.
“Sudah sekitar 2 bulan rusaknya jalan. Apalagi ditambah hujan yang terus turun menyebabkan jalan semakin berlumpur dan sangat licin,” tuturnya selama ini jalan masih berkontur tanah merah.
Akibat dari kerusakan ini menyebabkan aktivitas masyarakat terganggu. Dimana kendaraan roda dua maupun roda empat sulit melintasinya.
“Warga mengeluh, belakangan ini mereka susah untuk pergi ke pasar, membawa hasil bumi dan pergi sekolah. Bahkan rata-rata pengendara sepeda motor pulang dalam keadaan pakaian yang kotor penuh lumpur,” tegas Amro.
Dia bersama masyarakat setempat berharap kepada pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir dan Provinsi Sumatera Selatan agar jalan penghubung antar desa tersebut segera diperbaiki.
Bahkan, ia meminta kerusakan jalan itu ada yang bertanggung jawab.
“Sudah beberapa kali kita ajukan dinas terkait, tetapi hingga sekarang tidak ada tindak lanjutnya. Tentunya kami berharap jalan bisa segera diperbaiki,” tukasnya.